Total Tayangan Halaman

Senin, 10 Februari 2014

Anggar dan Kendo [ Moment Of Start / Part 3 ]

Aku pun naik ke kelas 2 SMP, sebuah keajaiban dimana aku bisa naik kelas, Padahal hampir saja aku tidak lulus, ranking ku pun sangat buruk,... buruk dari yg terburuk, alias Terakhir. disaat-saat seperti itu, aku berpikir akan kehilangan teman-teman ku karena perbedaan kelas, dikarena kan kelas kembali di acak. Tapi apa yang terjadi? aku tetap berada di kelas Bilingual, 8A... memang sebuah keajaiban yang tak ada tandingannya. Disana merupakan kelas Campuran dari kelas 7A dan 7B, ya kurang lebih intinya pergabungan antara 2 kelas bilingual. mungkin ini akan menjadi hal yg buruk bagiku.

Hari pertama, aku duduk bersama Fikrie, lalu di depan bangku ku ada Rafi dan Alif. oh iya Alif ini orang yg tinggi dan juga sangat jauh dari kata Gaptek, seperti seorang ahli komputer. dan inilah geng baru ku! hari-hari sulit dengan pelajaran-pelajaran yg membunuh kita lalui bersama, kerja sama dan saling menyontek adalah pilihan mutlak bagi kami~ ya tidak lupa juga kami belajar bersama. semua berubah ketika kami suka pergi ke warnet untuk main Game Online. Disana aku bertemu dengan orang yang bernama Imam, dia adalah teman sekelasku, tapi kami tidak pernah bertegur sapa. Ironisnya kami malah bertemu dan mengobrol di tempat game.

Kami pun menjadi teman yang akrab, walaupun tetap agak jauh karena pergaulan yang berbeda. ketika kami sedang mengobrol di kelas tentang game, ada seorang cewe yg ikut nimbrung. siapa lagi kalau bukan Andara, dia seorang cewe yg suka Jejepangan. lalu obrolan kami pun semakin asik dan seru, karena semakin banyak yang bergabung, Alif, Fikrie, Rafi...

di Dalam keramaian tersebut, tiba-tiba Fikrie bertanya padaku

"gimana Tin? udah ketemu belum Bela diri yang kamu suka?"

aku pun menjawab "wah belum nih, bingung lagian aku gatau banyak, aku sih pengennya yg bisa bawa pedang"

Andara ikut nimbrung "ihhh ikutan Kendo aja atuuuhh kalo gitu mah"

Selesai lah pembicaraan kami disitu. dan sepulang sekolah aku langsung mencari Informasi tentang Kendo. setelah ketemu dan ku pikir-pikir, sepertinya cukup menyenangkan berlatih kendo. Dan aku pun langsung mencari tempat berlatihnya, atau biasa di sebut Dojo.

Akhirnya aku menemukan sebuah Dojo yang cukup tua sepertinya, dan kesannya jepang banget gitu. sejenak aku terdiam melihat tempatnya, sedikit di luar dugaan ku, tapi ya apa boleh buat, aku pun beranjak dan mendaftarkan diri, ada beberapa syarat yang harus di penuhi untuk mengikuti latihan, ya apalagi kalau bukan sebuah Shinai dan Seragam tempur, hahaha, bukan seragam tempur, lebih tepatnya Hakama berserta Gi nya. untung saja ku punya celengan yang belum kebuka sejak SD, jadi aku bisa membeli peralatan itu.

Semangat dalam diriku ini sedang memuncak! namun yang namanya pemula itu ya pemula. pada awal latihan tubuhku terasa sakit, padahal terpukul oleh Shinai pun tidak. kedua tanganku pun menjadi korban, terasa sangat pegal dan nyeri. kaki ku pun ikut-ikutan pegal, sampai-sampai aku kesulitan dalam berjalan. Pokoknya latihan yang cukup berat bagiku. Tapi, aku sangat tertarik, dan bagiku Kendo seperti Game, yang aku maksud Game itu maksudnya menyenangkan.

Di Sekolah aku pun bercerita pada teman-teman ku itu, Bahwa aku kemarin berlatih Kendo, dengan Bangga aku menunjukan Shinai kepada mereka dan mengenalkan juga apa itu Kendo. walaupun ternyata teman-temanku tidak ada yang tertarik.

Dalam hati aku berkata
"Yeah! ini yang ku cari-cari! sebuah kenikmatan dalam bertarung, dan keleluasaan
  dalam mengayunkan senjata!" sebenernya cukup tragis ketika aku berkata seperti itu, karena aku masih pemula.

Apapun itu, bagiku, ini adalah Momen permulaan yang baik~

------------------------------------------

CHAPTER 2.2

Kamis, 06 Februari 2014

Anggar dan Kendo [ Departured Time / Part 2 ]

(Lanjutan)

Perpisahan waktu itu memang cukup singkat, bahkan aku sampai takut akan hilangnya ingatanku tentangnya. sangat berat rasanya untuk melangkah maju meninggalkan parkiran, dimana dia menyisakan tanda tanya di benakku akan senyumannya. Begitu misterius, begitu amat membuatku penasaran.

Singkat cerita, aku sudah melalui masa-masa itu, aku pun sekarang telah menduduki bangku SMP. Walaupun begitu, aku cukup tegang dalam menghadapi orang-orang baru. SMP ini bernamakan SMP Dua Kali Dua. Disinilah aku melanjutkan jenjang pendidikanku. Hal pertama yang ku pikirkan adalah mencari teman. Karena dengan adanya teman untuk diajak bicara, kita akan lebih santai dalam menjalani masalah. Akhirnya, aku mendapat orang yg dapat di ajak bicara, ya! namanya Iqbal ... dia adalah orang pertama yang ku ajak mengobrol di saat penerimaan murid baru, orangnya cukup asik dan baik, dan ternyata dia sekelas dengan ku! hehehe.

Tidak lama kemudian kelas pun di pecah kembali, namun aku dan Iqbal tetap sekelas, yang berbeda hanyalah kelas kami. yang awalnya di kelas 7-I , pindah menjadi 7-B, yg termasuk ke dalam kelas Bilingual, alias kelas 2 Bahasa...

Dalam hati aku bersyukur karena telah memiliki teman, Jadi aku tidak terlalu gugup. di kelas 7B pun aku mulai memiliki banyak teman. ditambah lagi aku menjadi KM , atau Ketua Murid... disana aku bertemu teman-teman baru. diantaranya Fikrie, Syarief, dan Shofwan , di antara teman-temanku yang lain, merekalah teman yang paling membawa kenangan.

Syarief merupakan orang Ambon yang jago nyanyi, dan juga suka bermian catur. lalu Fikrie orang yg berasal dari Lampung, dia orang yg agak pendek, namun memiliki pemikiran yang tinggi. Shofwan adalah orang yg lemah dan lembut, serta memiliki suara yang bagus, dia juga dapat dijadikan teman Curhat yang asik!.

Mungkin banyak hal yang telah kulalui bersama mereka, namun pada suatu hari Fikrie bertanya kepadaku...

"Tin, kamu suka sama siapa dikelas?" tanya nya

aku pun terdiam...
lalu aku mengingat seseorang dalam pikiran ku~
siapa lagi kalau bukan DIA...
DIA yang memberiku cerita keluarga balon...
DIA yang selalu aku perhatikan...
DIA yang memberikan senyuman Misterius itu...

lalu, di tengah lamunan ku, Fikrie mengejutkan ku
 "WOY! kenapa diem aja?!"

"apa? engga apa-apa kok... ada lah orang yg aku suka mah heeheehe" jawabku sambil tertawa menyembunyikan apa yang ku pikirkan tadi...

"yah kamu mah, kirain mau ngasih tau makanya mikirnya lama" dia kembali berbicara dengan nada kecewa

Setelah itu, aku kembali ingat kepadanya, dan aku pun ingin tahu kemana dia melanjutkan sekolahnya.berhubung saat itu aku masih sedikit Gaptek, jadi aku belum tau apa-apa tentang Sosial Media, lalu aku pun berusaha kembali melupakannya.

Namun apa? teman sekomplek ku memberi tahu bahwa ada cara untuk menemukan orang yg kita cari dengan cukup mudah. Yaitu lewat Facebook ! aku pun bergegas dan memaksa Ibu ku untuk memasangkan Internet di rumah, setelah beberapa hari berlalu, internet di rumah ku terpasang. dengan cepat aku membuka website Facebook dan... ternyata aku tidak mengerti apa yang harus ku lakukan,
"Sialan!" aku bergumam

keesokan harinya aku memanggil teman ku itu, untuk memberitahuku cara menggunakan Facebook. setelah bisa, langsung saja aku melanjutkan misi ku untuk mencari 'cewe' yang misterius ini. Dorr! aku pun menemukannya, disana dia memasang Profile Picture yang cukup cantik. yah cukup mempesona.

Setelah ku lihat-lihat profile Facebooknya, aku menemukan bahwa dia bersekolah di SMP 5. Memang tidak heran orang seperti dia bisa masuk sekolah favorit. Berhubung aku ini suka bersepeda, aku berencana untuk mencoba mengelilingi sekolahnya di minggu pagi.

Waktu pun tiba, dengan cepat aku mengoseh sepedaku menuju SMP nya, disana terlihat banyak orang berbaris, tepat di depan barisan itu, ada seorang cewe yang berdiri. Aku pun memperhatikannya dengan baik, lalu dengan perlahan ku mendekat. disana Sadarlah diriku ini, bahwa cewe itu adalah cewe yang ku cari-cari selama ini. Dengan melihatnya saja aku sudah senang, walaupun tetap saja ada ke khawatiran dengan janji yang dia buat, ku kesampingkan hal tersebut. ku kembali melihatnya. setelah cukup puas, aku pun bergegas kembali ke rumah.

Besoknya di sekolah, aku di ajak oleh Fikrie untuk ikutan dalam Seni Bela Diri Judo. langsung saja ku terima ajakannya itu. walau awal-awalnya memang cukup berat. dan memang tidak terlalu lama aku mempelajari seni bela diri Judo. Tapi dari situ pula aku mulai tertarik dalam Seni Bela diri, dan mencari yang PAS dan SREG buat diriku ini.

----------------------------

CHAPTER 2 . 1

Selasa, 04 Februari 2014

Anggar dan Kendo [ When it Started / Part 1 ]

Ini semua berawal dari kehidupan dramatis yang tidak akan pernah terpikirkan oleh orang lain. Entah harus ku mulai darimana. mungkin akan ku mulai dengan kisah semasa SD.

Dulu, aku bersekolah di SD PIB, atau lebih tepatnya Pendidikan Indonesia Bersatu. Bukan sebuah sekolah dasar yang besar, namun juga tidak terlalu kecil. Disana lah aku mulai menuntut Ilmu, agar dapat menjadi orang yg bisa di andalkan oleh orang tua ku. disana aku tidak memiliki banyak teman, hanya 4 sampai 6 orang yang biasa bercanda tawa denganku. Hari-hari kulewati dengan begitu cepat, mulai banyak permasalahan-permasalahan yang datang, dari luar diriku, maupun dari dalam. Patah semangat bukanlah pilihan! aku harus tetap tegar dan tenang menghadapinya...

Kegiatanku mulai berubah semenjak kelas 3, kenapa? karena aku mulai jatuh cinta pada seseorang. Dia merupakan seorang cewe yang memiliki paras yang cantik, tutur kata yang baik, serta bertalenta. setiap kali dia melewat di depanku, hatiku mulai berdetak dengan cukup kencang, setelah dia mulai agak jauh, hati ku sudah tidak berdebar lagi... sungguh... kenangan yang konyol jika di pikirkan.

Pada suatu hari, dia mengajakku untuk pergi ke taman di sebrang sekolah ini. dalam hati ku berbicara "ada apa gerangan? sampai dia mengajakku kesini..." ternyata dia ingin bercerita tentang keluarga Balon yang dia gambar di lututnya... dimana dia dapat merubah ukuran gambarnya dengan menekuk maupun meluruskan kakinya. Bukanlah cerita yang menarik... atau mungkin sebenarnya lebih menarik melihat wajahnya yang serius bercerita di depan ku. Kami pun mengobrol beberapa hal yang menyenangkan, banyak hal yang ku ceritakan kepadanya, dan sebaliknya, dia pun menceritakan banyak hal padaku. Namun dibalik itu semua aku tidak terlallu mengetahui latar belakang kehidupan nya. Bagiku saat itu, dia merupakan sesosok cewe yang misterius dengan tatapan tajam serta suara yang khas. Walaupun begitu, aku tetap senang dapat mengobrol dengannya.

Namun setelah kami pisah kelas. kami tidak pernah mengobrol lagi, pergaulannya pun jauh diluar batas kemampuanku, ditambah lagi waktu itu aku masih dalam keadaan bersedih di tinggalkan oleh Alm. Ayahku. Mulai saat itu, aku merasa sangat jauh dengannya... tidak bisa bercanda, ngobrol dan melakukan hal-hal menyenangkan dengan dirinya lagi. Mungkin memang takdir, apa boleh buat?

Ketika kelulusan SD dilaksanakan, kami seangkatan pergi ke sebuah hotel, dimana akan dilakukan pelepasan, disana... dia menggunakan sebuah Gaun yang sangat indah, pokoknya cocok sekali dengan dirinya. Dia berjalan dengan anggun, dandanannya tidak terlalu berlebihan. Ingin sekali ku berbincang dengannya untuk yang terakhir kali, karena mungkin suatu saat nanti kami tidak akan bertemu kembali. Tapi, memang tidak mungkin untuk melakukannya, sepertinya dia cukup sibuk dengan acara-acara yg di sodorkan oleh pihak sekolah. Karena dia salah satu dari sekian banyak murid berprestasi, memang hal yang wajar baginya. Oh iya, aku ingat... setiap kali kami melakukan upacara di hari Senin, dia selalu dipanggil oleh kepala sekolah untuk menerima Piala atas prestasinya. Tidak tanggung-tanggung, piala yang dia bawa dari setiap kompetisi, turnamen, lomba sepertinya cukup untuk memenuhi ruangan depan sekolahku.

Kembali ke pelepasan... aku hanya bisa terdiam dan hanya bisa memandanginya dari jauh, tidak mungkin bagiku untuk mendekatinya disaat-saat seperti itu. namun apa yang terjadi? ternyata di tengah kesibukannya itu, dia menyempatkan diri untuk duduk di sampingku. dia pun berkata "kalau udah lulus, jangan lupain aku ya! dan aku harap kita ketemu lagi nanti!" , ditengah kesedihan yang bercampur dengan kebahagiaan itulah aku berjanji kepadanya untuk bertemu suatu hari kelak. Lalu dia pun melanjutkan hal-hal yang belum diselesaikannya.

Selesai pelepasan, aku pun pulang bersama Ibu ku, ketika kami sedang menuju ke Parkiran, aku dan dia berpapasan... dia memandangiku dengan senyuman misterius. aku hanya ikut tersenyum kepadanya. sebenarnya aku menjadi penasaran mengapa dia memberikan senyuman seperti itu kepadaku? namun hal itu cepat ku lupakan karena aku harus bergegas pergi.

---------------------

CHAPTER 1

Tunggu cerita selanjutnya! Stay Tune with me!