Total Tayangan Halaman

Selasa, 04 Februari 2014

Anggar dan Kendo [ When it Started / Part 1 ]

Ini semua berawal dari kehidupan dramatis yang tidak akan pernah terpikirkan oleh orang lain. Entah harus ku mulai darimana. mungkin akan ku mulai dengan kisah semasa SD.

Dulu, aku bersekolah di SD PIB, atau lebih tepatnya Pendidikan Indonesia Bersatu. Bukan sebuah sekolah dasar yang besar, namun juga tidak terlalu kecil. Disana lah aku mulai menuntut Ilmu, agar dapat menjadi orang yg bisa di andalkan oleh orang tua ku. disana aku tidak memiliki banyak teman, hanya 4 sampai 6 orang yang biasa bercanda tawa denganku. Hari-hari kulewati dengan begitu cepat, mulai banyak permasalahan-permasalahan yang datang, dari luar diriku, maupun dari dalam. Patah semangat bukanlah pilihan! aku harus tetap tegar dan tenang menghadapinya...

Kegiatanku mulai berubah semenjak kelas 3, kenapa? karena aku mulai jatuh cinta pada seseorang. Dia merupakan seorang cewe yang memiliki paras yang cantik, tutur kata yang baik, serta bertalenta. setiap kali dia melewat di depanku, hatiku mulai berdetak dengan cukup kencang, setelah dia mulai agak jauh, hati ku sudah tidak berdebar lagi... sungguh... kenangan yang konyol jika di pikirkan.

Pada suatu hari, dia mengajakku untuk pergi ke taman di sebrang sekolah ini. dalam hati ku berbicara "ada apa gerangan? sampai dia mengajakku kesini..." ternyata dia ingin bercerita tentang keluarga Balon yang dia gambar di lututnya... dimana dia dapat merubah ukuran gambarnya dengan menekuk maupun meluruskan kakinya. Bukanlah cerita yang menarik... atau mungkin sebenarnya lebih menarik melihat wajahnya yang serius bercerita di depan ku. Kami pun mengobrol beberapa hal yang menyenangkan, banyak hal yang ku ceritakan kepadanya, dan sebaliknya, dia pun menceritakan banyak hal padaku. Namun dibalik itu semua aku tidak terlallu mengetahui latar belakang kehidupan nya. Bagiku saat itu, dia merupakan sesosok cewe yang misterius dengan tatapan tajam serta suara yang khas. Walaupun begitu, aku tetap senang dapat mengobrol dengannya.

Namun setelah kami pisah kelas. kami tidak pernah mengobrol lagi, pergaulannya pun jauh diluar batas kemampuanku, ditambah lagi waktu itu aku masih dalam keadaan bersedih di tinggalkan oleh Alm. Ayahku. Mulai saat itu, aku merasa sangat jauh dengannya... tidak bisa bercanda, ngobrol dan melakukan hal-hal menyenangkan dengan dirinya lagi. Mungkin memang takdir, apa boleh buat?

Ketika kelulusan SD dilaksanakan, kami seangkatan pergi ke sebuah hotel, dimana akan dilakukan pelepasan, disana... dia menggunakan sebuah Gaun yang sangat indah, pokoknya cocok sekali dengan dirinya. Dia berjalan dengan anggun, dandanannya tidak terlalu berlebihan. Ingin sekali ku berbincang dengannya untuk yang terakhir kali, karena mungkin suatu saat nanti kami tidak akan bertemu kembali. Tapi, memang tidak mungkin untuk melakukannya, sepertinya dia cukup sibuk dengan acara-acara yg di sodorkan oleh pihak sekolah. Karena dia salah satu dari sekian banyak murid berprestasi, memang hal yang wajar baginya. Oh iya, aku ingat... setiap kali kami melakukan upacara di hari Senin, dia selalu dipanggil oleh kepala sekolah untuk menerima Piala atas prestasinya. Tidak tanggung-tanggung, piala yang dia bawa dari setiap kompetisi, turnamen, lomba sepertinya cukup untuk memenuhi ruangan depan sekolahku.

Kembali ke pelepasan... aku hanya bisa terdiam dan hanya bisa memandanginya dari jauh, tidak mungkin bagiku untuk mendekatinya disaat-saat seperti itu. namun apa yang terjadi? ternyata di tengah kesibukannya itu, dia menyempatkan diri untuk duduk di sampingku. dia pun berkata "kalau udah lulus, jangan lupain aku ya! dan aku harap kita ketemu lagi nanti!" , ditengah kesedihan yang bercampur dengan kebahagiaan itulah aku berjanji kepadanya untuk bertemu suatu hari kelak. Lalu dia pun melanjutkan hal-hal yang belum diselesaikannya.

Selesai pelepasan, aku pun pulang bersama Ibu ku, ketika kami sedang menuju ke Parkiran, aku dan dia berpapasan... dia memandangiku dengan senyuman misterius. aku hanya ikut tersenyum kepadanya. sebenarnya aku menjadi penasaran mengapa dia memberikan senyuman seperti itu kepadaku? namun hal itu cepat ku lupakan karena aku harus bergegas pergi.

---------------------

CHAPTER 1

Tunggu cerita selanjutnya! Stay Tune with me!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar